Anda mungkin pernah mendengar tentang revisi hidung atau tindakan bedah plastik hidung yang populer. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk memahami secara mendalam tentang prosedur ini, bagaimana prosesnya berlangsung, berapa biayanya, di mana Anda dapat melakukannya, apa saja yang harus diantisipasi, dan siapa yang paling sesuai untuk menjalani revisi hidung ini.
1. Mengapa Seseorang Membutuhkan Revisi Hidung?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mempertimbangkan revisi hidung. Beberapa alasan yang umum termasuk:
- Ketidakpuasan dengan bentuk atau ukuran hidung saat ini.
- Adanya perubahan bentuk hidung akibat cedera atau kecelakaan.
- Masalah pernapasan yang terkait dengan struktur hidung yang tidak ideal.
2. Bagaimana Prosedur Revisi Hidung Dilakukan?
Prosedur revisi hidung dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik yang terlatih dan berkualifikasi. Berikut adalah langkah-langkah umum dari prosedur ini:
- Anestesi: Pasien akan disuntikkan dengan anestesi umum sebelum prosedur dimulai untuk memastikan kenyamanan saat operasi berlangsung.
- Pemotongan dan Penyisipan Tulang: Ahli bedah akan membuat sayatan kecil pada bagian dalam atau luar hidung untuk mengakses tulang dan jaringan yang perlu diubah.
- Mengoreksi Bentuk dan Ukuran: Ahli bedah akan menyesuaikan bentuk dan ukuran hidung dengan menggunakan teknik bedah yang tepat.
- Penutupan Luka: Setelah jaringan dan tulang diselesaikan, luka akan ditutup dengan jahitan halus dan diberikan perban untuk melindunginya.
3. Berapa Biaya Revisi Hidung di Indonesia?
Biaya revisi hidung dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas prosedur, keahlian ahli bedah plastik, dan lokasi rumah sakit. Harga di Indonesia berkisar antara RP 20 juta hingga RP 50 juta.
4. Dimana Anda Dapat Melakukan Revisi Hidung di Indonesia?
Ada beberapa lokasi di Indonesia di mana Anda dapat melakukan prosedur revisi hidung. Beberapa rumah sakit terkemuka yang menawarkan layanan ini termasuk Rumah Sakit Bunda Jakarta, Rumah Sakit MMC, dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.
5. Apa yang Harus Anda Antisipasi Setelah Revisi Hidung?
Setelah menjalani revisi hidung, ada beberapa hal yang harus Anda antisipasi, termasuk:
- Pembengkakan dan memar di sekitar hidung dan wajah.
- Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan.
- Perubahan sementara dalam penampilan hidung saat pembengkakan mulai mereda.
- Waktu pemulihan yang akan membutuhkan beberapa minggu sebelum Anda dapat kembali beraktivitas normal.
6. Siapa yang Paling Sesuai untuk Menjalani Revisi Hidung?
Revisi hidung adalah prosedur yang cocok untuk orang yang:
- Sudah melewati usia remaja dan pertumbuhannya sudah stabil.
- Mengalami masalah pernapasan yang berhubungan dengan bentuk hidung yang tidak ideal.
- Menginginkan perubahan pada penampilan hidung mereka.
Dalam situasi ini, penting untuk berkonsultasi dengan ahli bedah plastik berlisensi untuk mendiskusikan harapan Anda dan untuk menentukan apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk revisi hidung.
7. Apakah Revisi Hidung Aman?
Secara umum, revisi hidung adalah tindakan operasi yang relatif aman jika dilakukan oleh ahli bedah plastik yang berpengalaman dan terlatih. Namun, seperti halnya prosedur bedah lainnya, ada risiko infeksi, perdarahan, pembengkakan berlebihan, atau respons negatif terhadap anestesi. Penting untuk mendiskusikan risiko ini dengan ahli bedah selama konsultasi awal.
Referensi:
1. "Rhinoplasty Surgery: What You Need to Know", Mayo Clinic, 2021. [online]. Tersedia di: <clevelandclinic.org/health/treatments/18011-rhinoplasty-surgery-what-you-need-to-know-html> [Diakses pada 27 Juli 2022]
2. "Rhinoplasty: What You Need to Know", American Society of Plastic Surgeons, 2021. [online]. Tersedia di: <plasticsurgery.org/cosmetic-procedures/rhinoplasty> [Diakses pada 27 Juli 2022]
